gini ceritanya kemaren pas bis lebaran q dapet giliran tausyiah acra keluar besar bani ashraf n muhtar, mang tiap thun ada anak muda dr kluarga qt yg dtunjuk dan kbetulan tahun ini q adalah orang yg beruntung mendapatkannya hmmmmmmmmmmm pdhal niatny mu kabur krna acara mu di adain di bekasi n tggalny pas q udah mule kul,eh trnyata ga jdi,acara diadain d bnjarngara juga ysuda alhasil saya brusah nyari2 bahan n trlintas....judul ini....
nah isi dr ceramah saya adalah.......
Optimis dalam Pandangan Islam
Apa yang dimaksud dengan optimisme atau bersikap optimis? Optimisme merupakan sikap selalu mempunyai harapan baik dalam segala hal serta kecenderungan untuk mengharapkan hasil yang menyenangkan. Optimisme dapat juga diartikan berpikir positif. Jadi optimisme lebih merupakan paradigma atau cara berpikir.
Bersikap optimis dalam islam adalah wujud keyakinan hamba kepada RobbNya, sebagai hamba
Allah kita tidak boleh merasa rendah diri karena kita punya Allah
yang Maha Kuasa atas segala sesuatu lagi Maha Pemberi.
Allah kita tidak boleh merasa rendah diri karena kita punya Allah
yang Maha Kuasa atas segala sesuatu lagi Maha Pemberi.
Dalam surat Ali Imran ayat 139 ”Janganlah kamu bersikap lemah (pesimis), dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamu adalah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang -orang yang beriman”.
Bertolak belakang dengan optimisme, pandangan pesimistis akan menganggap kegagalan dari sisi yang buruk. Umumnya seorang pesimis sering kali menyalahkan diri sendiri atas kesengsaraannya. Ia menganggap bahwa kemalangan bersifat permanen dan hal itu terjadi karena sudah nasib, kebodohan, ketidakmampuan, atau kejelekannya. Akibatnya, ia pasrah dan tidak mau berupaya.
Allah itu sesuai dengan persangkaan hambaNya. Jika seseorang sudah tidak percaya pada dirinya sendiri, merasa tidak mampu, selalu ragu- ragu, maka kemungkinan besar itulah yang akan terjadi. Akan tetapi jika kita yakin kita bisa dan mau mencoba dengan usaha yang optimal maka insya Allah dengan pertolongan Allah kita akan bisa mencapai hasil yang terbaik, bahkan kadang-kadang terasa tidak masuk akal sebelumnya. Ketika alam pikir kita mengatakan kita tidak mampu maka seluruh organ-organ tubuh kita juga akan merespon sama.
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar. "(QS.Al Hujuraat:15)
Dasar dari sikap optimis umat Islam berakar dari keimanan yang ada di dalam dada. Selama 13 tahun Nabi Muhammad SAW berdakwah di Mekah, beliau memfokuskan dakwahnya kepada keimanan atau tauhid. Baru kemudian di Madinah mulai menyentuh syariat-syariat dalam Islam. Mengapa iman begitu penting? Karena imanlah yang mengarahkan segala perilaku manusia. Ia adalah penuntun menuju keikhlasan dan sikap ihsan. Manusia yang beriman akan berbeda dengan orang yang tidak beriman. Orang yang beriman, tidak akan ragu untuk berjihad, melakukan kebaikan meskipun tidak dilihat orang karena dia yakin Allah melihatnya dan akan memberikan balasan kepadanya. Ia yakin bahwa Allah sedang menguji kesabarannya untuk menjadikannya lebih kuat. Kalau kata Teh Ninih dan Aa Gym sich seperti halnya imunisasi, awalnya sakit tapi insya Allah akan menyebabkan kita jadi lebih kuat. Anggaplah segala bentuk ujian dalam bentuk psikis yang kurang baik maupun berbagai masalah dan rintangan sebagai kesempatan dan sarana meningkatkan kualitas diri bukan sebagai beban.
Semua keberhasilan berasal dari keyakinan bahwa kita bisa melakukannya. Untuk selanjutnya perlu disusun planning yang matang dan usaha yang maksimal dalam proses yang dilakukan untuk mencapai target atau tujuan yang diinginkan. Sebagai contoh, dahulu karena Rasulullah dan para sahabat yakin bisa merubah peradaban dengan peradaban Islam, meskipun dengan berbagai kekurangan pada awalnya baik harta, pengikut, maupun sarana yang lain, tetapi dengan keyakinan yang kuat dan usaha yang optimal, juga doa yang senantiasa terpanjat, Islam bisa memegang peradaban. Dari sebuah artikel Pak Rahmat yang saya baca, karena Roger Bannister yakin bisa lari lebih cepat dari 4 menit per mil, maka dia mampu lari 3:59 menit per mil. Yakinlah, bahwa setiap keyakinan akan menghasilkan sesuatu, bisa 100%, bisa lebih, dan juga bisa kurang, tetapi selalu ada hasilnya.
sekarang manfaat optimis bagi kesehatan
Para ilmuwan telah membuat kesimpulan atas riset selama puluhan tahun tentang manfaat berpikir positif dan optimisme bagi kesehatan. Hasil riset menunjukkan bahwa seorang optimis lebih sehat dan lebih panjang umur dibanding orang lain apalagi dibanding dengan orang pesimis. Para peneliti juga memperhatikan bahwa orang yang optimistis lebih sanggup menghadapi stres dan lebih kecil kemungkinannya mengalami depresi. Berikut ini beberapa manfaat bersikap optimis dan sering berpikir positif.
· Lebih panjang umur
· Lebih jarang mengalami depresi
· Tingkat stres yang lebih kecil
· Memiliki daya tahan tubuh yang lebih baik terhadap penyakit
· Lebih baik secara fisik dan mental
· Mampu mengatasi kesulitan dan menghadapi stres
Mengapa manfaat ini bisa diperoleh bagi orang yang optimis dan berpikiran positif? Karena biasanya orang yang optimis akan menghindari kegiatan yang dilakukan orang yang pesimis dalam menghadapi stres dan tekanan hidup. Orang pesimis ketika menghadapi stres akan mengalihkan perhatian dengan kegiatan seperti merokok, konsumsi alkohol, dan menikmati makanan tanpa terkendali. Sedangkan seorang optimis akan melakukan lebih banyak aktivitas fisik, mengikuti diet sehat, serta mengurangi rokok dan alkohol.
Cara untuk Bersikap Lebih Optimistis
Jika Anda sering berpikir secara negatif terhadap orang lain ataupun terhadap situasi yang berat, bukan berarti Anda tidak dapat berpikir positif. Anda dapat mengubah cara berpikir negatif menjadi positif. Tidaklah sulit untuk melakukannya, namun membutuhkan waktu dan latihan untuk membuat kebiasaan baru ini. Berikut ini beberapa cara untuk lebih optimistis dan memiliki pikiran dan sikap yang positif.
- Periksa diri Anda : Sewaktu Anda berpikir bahwa Anda tidak akan bisa menikmati suatu peristiwa buruk atau tidak akan sukses melakukan suatu tugas, segera singkirkan pikiran itu. Berfokuslah pada hal positif yang akan dihasilkan.
- Lakukan pemeriksaan secara berulang. Jika pikiran negatif lebih banyak, maka segera alihkan dengan pikiran positif.
- Ikuti gaya hidup sehat. Berolahraga tiga kali sehari dapat mengubah suasana hati menjadi positif dan mengurangi stres. Pola makan yang sehat juga mempengaruhi pikiran dan tubuh. Serta coba mengelola stres Anda.
- Nikmati pekerjaan. Berupayalah menikmati pekerjaan Anda. Tidak soal pekerjaan Anda, carilah aspek-aspek yang menyenangkan Anda.
- Cari teman yang positif. Carilah teman-teman yang memandang kehidupan dengan positif. Orang-orang demikian adalah orang yang optimis dan selalu mendukung Anda dengan memberi saran yang baik. Sebaliknya jika Anda dikelilingi oleh orang-orang pesimis, akan meningkatkan stres Anda bahkan membuat Anda ragu untuk mengelola stres dengan cara yang sehat.
- Hadapi dan terima. Hadapilah situasi yang dapat Anda kendalikan; berupayalah menerima situasi yang tidak dapat Anda kendalikan.
- Miliki rasa humor. Cobalah untuk tersenyum dan tertawa khususnya saat menghadapi saat yang sangat sulit. Carilah kejadian yang mengundang tawa dalam kegiatan sehari-hari. Rasa humor yang baik membantu seseorang memiliki pikiran, emosi, dan perilaku yang lebih positif.
- Catat hal baik. Setiap hari, catatlah tiga hal baik yang Anda alami.
- Aturan sederhana. Jangan katakan apapun kepada diri Anda sesuatu yang tidak ingin Anda katakan ke orang lain.
Hasil yang kita peroleh dengan usaha dan doa yang maksimal harus kita yakini bahwa itulah hasil yang pasti paling baik untuk kapasitas kita saat itu. Tinggal selanjutnya mencari hikmah dibalik kekurangan yang ada sehingga untuk kesempatan lain bisa berhasil dengan lebih baik dengan memperbaiki kekurangan yang ada. Pada hakekatnya pada setiap masalah yang kita hadapi, Allah menuntun kita untuk mendaki tangga menuju tempat yang lebih tinggi yaitu derajat orang benar dan orang yang bertakwa sebenar-benar takwa.
hure.....sukses!!!!